Senin, 05 Juli 2010

TAZKIYATUN NUFUS (splat on the peace in the world)

Episode 1 :
“nis,mkasih y....coz maren dah ngasih aku contekan ujian harian,km temenku yang paling....baik deh...mmmmuuwah....”.nisa membuka pesan singkat dari sahabat karibnya atun. “y sama2,tp ni yg terakhir kalinya!!!itu kalimat atun yg dikirim pd nisa,dengan akhiran triple tanda seru.karena atun sangat marah dan bosan dengan sikap dan ulah nisa yang selalu minta bantuan ngerjain soal ujian dan tugas dari dosennya,dengan alasan ksibukan keluarga dan kegiatan ekstra kampus biasanya nisa merayu atun untuk merayu agar atun maw membantunya.
Kesokan harinya ketika perjalanan pulang kuliah,sepertinya nisa g memahami betul kata2 atun dalam sms balasan yg dikirim padanya,krna nisa menganggap itu balasan sms sperti biasanya.
“tun,tolong y,ntar kalo km kewarnet tolong sekalian cariin tugas dari pak iwan tadi pagi,bs kaaannn???
“wah kayanya aq g bisa nis,soalnya aq ntar sore mo kerumah pamanku,jadi aq g bisa bntu km.kbetulan jg aq g kwarnet”. Sbenernya atun g ada kesibukan g ada rencana kerumah pamannya,cuma dia maw mnolak permintaan nisa tp atun merasa g enak,akhirnya atun membuat alasan. Sebenarnya atun hanya g maw temen setianya akan trus2an mengandalkan bantuannya,karena hal itu akan membuat temen baiknya itu akan selalu tergantung pada orang lain,dan itu akan membodohkan diri nisa sendiri.karena rasa sayangnya itulah atun mengambil kputusan itu,walaupu sejatinya jg ada perasaan sakit hati karena dia merasa dibuat temennya (nisa ) sebagai pembantunya,jika sekali/dua kali sih g masalah,n itupun kalo betul2 ada keperluan/kegiatan ekstra kampus.menurut atun dalam pertemanan sejati itu butuh adanya saling pengertian.
Episode 2 :
Dengan berat hati,rasa dongkol,marah,dan sentimen akhirnya sofa mengangkat telfon genggamnya yang diletakkannya diatas meja samping tempat tidur dikarnya-setelah HP itu menampilkan tulisan 27 panggilan tak terjawab. 27 panggilan tak terjawab itu semua dari nomer adi sang pujaan hatinya. sofa sengaja tak mengangkat HPnya.
“assalamualaikum,....hallo

.....koq diem sih????marah banget ya sm aq???please....aq minta maaf,tp tolong dong ngomong....,kalo diem terus mana mungkin kita bisa nyelesain masalah ini?”bujuk adi pada shofa. shofa masih tetap tak mengucapkan sepatah katapun alyas diam 1000 bahasa.
“shofa cayaaaaaang....ngomong dong.....”kembali adi merayu.kita “butuh bicara cayang.....”
dengan nada sinis dan 100 derajat ekspresi marah akhirnya shofa mengeluarkan statmen yang mengejutkan ai,”dah g ada yang perlu kita bicarakan,kita putus aja,aku dah cape”
“shof,gak bisa gitu dung.....kita bisa bicara baik2 dulu kan....??????aq msh belum bs pisah dari kamu shof. Tanpa perdulikan shofa mau denger kata2nya,adi tetep brusaha merayu shofa.
“semalam bukannya aq boong sm km,bukannya berarti aku sengaja menghindar dari kamu,aku bener-bener lagi nemenin temenku yang baru datang dari jogja.masa km g bisa maafin aku sih...???tanpa basa-basi shofa mnutup telfon genggamnya..

Dua cerita diatas mungkin realita yang sering terjadi diantara kita.kalimat “maaf” memanglah sepatah kalimat/kata yang simpel dan sederhana. Jika kalimat itu kita tambah dengan kaliman mohon (jadi:mohon maaf) masih akan amat sangat mudah untuk kita ucapkankita lakukan. Akan tetapi.....akan berubah 180 derajat celciuz jika kata maaf itu kita tambahkan awalan “me” dan akhiran an (jadi:memaafkan) maka akan sangat amat teramat sulit untuk kita lakukan,tidak semua orang bs menerapkan kalimat itu. Tidak semua orang dengan legowo (bahasa jawa;)/lapang dada bisa menerima kalimat itu. Justru yang sering kita lakukan atau kita temui dalam kehidupan sehari2 tanpa kompromi,tanpa alasan,tanpa maw mendengakan alasan orang lain,tanpa rasa bijak kita mengabaikannya. Jg tidak jarang,kadang kadang kita merasa paling benar,orang lain selalu salah,karena melihat status sosial kita diatas mereka. Tak jarang orang yang mengendarai sepeda motor mencet klaksonnya dengan keras2 saat ditengah jalanan banyak pejalan kaki.begitu juga orang yang mengendarai roda 4nya,memencet klaksonnya manakala dijalanan banyak rame pengendara roda2.

Dari dua cerita diatas juga kita bisa mengambil hikmah;
memang tak mudah dan sangat berat untuk memberikan maaf kepada orang lain,apa lagi memberikan maaf dengan rasa dan ekspresi yang lebih bijak.tapi g ada salahnya kalo kita berusaha untuk memberikan maaf kepada orang lain, kita berusaha untuk mampu menahan ego kita.tapi jika masih merasa berat hati, mungkin yang perlu kita pahami :tidak ada manusia yang sempurna,manusia bukalah malaikat,semua orang bisa saja lengah dan melakukan kesalahan. Tapi kalau emang amarah kita sudah mencapai puncak n g ada pengertian dari temen kita/opacar kita, mungkin kita bisa mengambil pelajaran dari apa yang dilakukan atun seperti halnya sikap atun (dalam cerita episode 1). Kita bisa mengambil sikap yang lebih bijak untuk menegur temen kita/ orang lain.jika kita emang sudah marah n jengkel dengan pacar kita yang mungkin tidak bisa dimaafkan lagi kesalahannya, dan kita mengambil keputusan untuk tidak menjalin hubungan kasih sayang lagi, mungkin kita bias mengambil keputusan lebih bijak:walaupun suadh putus,tapi tetep menjalin hubungan sebatas persahabatan/pertemanan. Dengan kata lain; yang harus kita benci adalah kesalahan/perbuatannya tp bukan orangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar